Sampah Biang Masalah


Sampah Biang Masalah
Sampah!!!
Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan masyaraka terutama di daerah perkotaan. Seperti di kota Medan ini, sudah beberapa bulan saya tinggal di Medan yang saya lihat banyak sekali sampah-sampah yang berserakan dan sampah-sampah yang menumpuk di tempat yang seharusnya bukan tempat pembuangan sampah. Sampah-sampah yang menumpuk ini menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini sangat menjijikan, sangat mengganggu kebersihan dan keindahan di kota medan ini. Tidak semestinya daerah perkotaan ini dihiasi oleh sampah-sampah yang berserakan.
 Sampah memang tidak pernah lepas dari kehidupan, setiap orang pasti menghasilkan sampah setiap harinya. Menurut perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah sampah pada tahun 2020 di 384 kota di Indonesia mencapai 80.235,87 ton setiap hari. Dari hasil yang dihasilkan tersebut diperkirakan sebesar 42% akan di angkat ke tempat pembuangan akhir (TPA) sebanyak 37.6% di bakar, dibuang ke sungai sebesar 4,9%. Dan tidak tertanggulangi sebesar 53,3%.  Sampah yang tidak ditanggulangi dibuang dengan tidak saniter dan menurut perkiraan National Urban Developmen Strategy (NUDS) tahun 2003 rata-rata volume sampah yang dihasilkan per orang sekitar 0,5-0,6kg/hari.
Untuk kota Medan sendiri mempunyai beban sampah sebesar 5.710m3/hari. Dalam produksi tersebut yang mampu diangkat oleh dinas kebersihan kota Medan baru 68% sedangkan 32% belum terangkat. Sampah yang belum terangkat inilah yang membuat kota medan dihiasi oleh sampah-sampah.
Segala upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dalam menangani sampah-sampah yang berserakan dan menumpuk ditempat yang tidak semestinya. Kita tidak boleh me nyalahka Dinas kebersihan sepenuhnya dalam hal menanggulangi sampah ini, karena sebenarnya yang salah dalam hal ini adalah masyarakat. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan inilah yang mengakibatkan banyaknya sampah-sampah yang bertumpuk pada tempat yang tidak semestinya. Masyarakat seenaknya membuang sampah sembarangan tanpa berfikir panjang tentang dampak yang ditimbulkan kedepannya. Mungkin Masyarakat menganggap sampah bukanlah masalah. Memang benar, sampah bukan masalah jika kita dapat mengelola sampah tersebut dengan baik. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan,

Sampah yang menumpuk sangatlah tidak sedap dipandang, sampah-sampah ini sangat mencemari lingkungan baik darat, udara, maupun perairan.
Pencemaran lingkungan di darat yang disebabkan oleh sampah misalnya:
1.        Segi kesehatan
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang sangat disenangi hewan-hewan penyebar penyakit seperti: lalat, nyamuk, tikus dan bakteri patogen (penyebar penyakit). Hewan” penyebar penyakit ini sangat mudah tersebar dan menjalar kelingkungan sekitar. Penyakit yang ditimulkan seperti: Kolera, disentri, tifus, diare, malaria dan DBD.
2.        Segi keindahan
Tentu saja penumpukan sampah sangat menurunkan estetika. Pemandanga seperti itu sangat tidak enak di pandang.
Pencemaran udara yang ditimbulkan misalnya sampah tersebut mengeluarkkan bau yang tidak sedap, debu, dan gas-gas beracun. Selain itu akan menimbulkan pencemaran perairan misalnya: terjadi perubahan warna dan bau pada airnya. selain itu juga mencemari sumur atau sumber air, karena bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa hujan akan meresap ketanah.
Sampah yang bertumpuk itu jika hujan pasti akan terbawa ke got/parit akibatnya got/parit tersebut tersumbat dan akhirnya akan menyebabkan banjir.
       Masalah sampah ini tidak ada habisnya, semakin hari sempaah semakin menumpuk. Untuk mencegah banyaknya penumpukan sampah itu kita bisa mencoba prinsip 3R
1.      Reduce (kurangi sampah)
Contohnya Kita dapat mengurangi sampah dengan cara
a.       Membeli kemasan isi ulang untuk sampo atau sabun dari pada membeli botol baru setiap kali habis.
b.      Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus

2.      Re-Use ( Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)
Contohnya
a.       Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah
b.      Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk lap, maupun kebutuhan yang lainnya.
3.      Recycle (daur ulang)
Dengan cara daur ulang ini kita dapat mengurang penumpukan sampah.
Contohnya :
a.       Mengumpulkan sisa botol-botol atau kaleng-kaleng untuk di daur ulang
b.      Mengumpulkan kertas, majalah, koran dan plastik untuk di daur ulang.
Marilah kita jaga lingkungan kita ini dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Buanglah sampah pada tempatnya. Untuk pemerintah sudah seharusnya menyediakan tempat-tempat (tong) sampah agar masyarakat dapat membuang sampah pada tempatnya. Dan untuk masyarakat sudah seharusnya menjaga lingkungan sekitar agar lingkungan sekitar kita tetap bersih dan sehat. Sebenarnya sampah bukanlah masalah jika kita bisa mengelola sampah itu dengan baik. kita dapat memanfaatkan sampah sebaik mungkin dengan cara mendaur ulangnya. Sampah organik dapat kita daur ulang dengan cara kita buat pupuk kompos.  Sedangkan sampah yang anorganik dapat kita daur ulang menjadi suatu benda atau barang yang sangat menarik dan mempunyai harga jual yang tinggi. Jadi dengan cara mendaur ulang ini kita dapat mengurangi penumpukan sampah. Dan sampah bukan lagi masalah bagi kita namun sebaliknya sampah dapat menghasilkan uang.


Komentar